Jumat, 23 Maret 2018

Mengenal Kotlin...




                          Mengenal Kotlin....





Pernah dengar Kotlin? Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang bisa dibilang relatif baru. Hingga saat ini Kotlin telah mencapai rilis 1.0. Pengembang menyatakan Kotlin sebagai bahasa pemrograman yang pragmatis. Apa sih maksudnya?
Kotlin merupakan bahasa pemrograman pragmatis untuk JVM dan Android yang mengkombinasikan Object Oriented (OO) dan fitur fungsional dan fokus pada interoperabilitas, keamanan, kejelasan dan dukungan integrasi dengan berbagai tools major. Sebagai bahasa pemrograman dengan tujuan umum, Kotlin bisa berjalan dimanapun layaknya Java. Kotlin bisa digunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi server-side, aplikasi mobile (Android), aplikasi desktop. Apa saja dukungan tools major untuk Kotlin? Ini dia.
  • Intellij IDEA, Android Studio dan Eclipse
  • Maven, Gradle dan Ant
  • Spring Boot (Dukungan terbaru pada rilis ini)
  • Github, Slack dan Minecaft
Salah satu kunci fokus Kotlin sebagai bahasa pemrograman pragmatis adalah interoperabilitas dengan menggabungkan proyek Java + Kotlin. Oleh karena itu, Kotlin membuat adopsinya menjadi lebih mudah untuk koding. Selain itu, Kotlin memiliki library standar yang luas sehingga bisa digunakan untuk pengerjaan tugas sehari-hari dan tetap menjaga ukuran bytecode tetap rendah, hanya 6 byte. Dukungan lainnya adalah berbagai library Java yang bisa digunakan di Kotlin dan sebaliknya.
Letak pragmatis yang diusung pengembang Kotlin, ada pada desainnya. Keuntungan desainnya, bisa digunakan untuk mencegah bug dan daur ulang kode. Selain interoperabilitas, fokus kedua adalah infrastrukstur. Untuk dukungan infrastukturnya, Kotlin berintegrasi dengan Java, Maven dan Android.

Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya yang membangun paket manajer sendiri, Kotlin memanfaatkan berbagai plugin Maven dan Gradle sebagai paket manajernya. Kotlin juga berusaha mengefektifkan waktu pengembangan dengan membuat interface dari koleksi JDK sehingga tak perlu mendesain dari nol. Kotlin menggunakan ukuran bytecode yang rendah, karena banyak orang masih menggunakan Java 6 (Terutama Android).
Dan saya akan menjelaskan sedikit kode Kotlin
fun namafunction(nama_parameter:tipe_parameter:tipe_retrun){
perintah di dal am function

}

Nama = “Furqon” + nama belakang

Nama = “Furqon $namabelakang”

Null Safety
=============================
? = Tanda bahía variable usb boleh null

!! = Memberikan output false ketika variable tab null

Contoh:

nama: String? = null
if(nama!!)toast(“variable ada isi”)else toast(“variable null) 

Sekian dari saya Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu

0 komentar

Posting Komentar